Dotu Johannis Liando adalah Guru misionaris Belanda 1860-1874 dan kemudian
menjadi Hukum Tua Malola 1875-1884. Lahir di Kumelembuai 1835, meninggal di
Malola 1884 (49 tahun). Istrinya Elisabeth Pangkey adalah anak dari Elias
Pangkey (Kumelembuai) cucu dari Dotu Pangkey lahir di Wuwuk 1838, meninggal di
Malola 1926 (88 tahun).
Dia berbesan dengan Johannis Regar dari Sonder penulis cerita Alkitab Tontemboan melalui pernikahan putranya Aristarchus Markus Liando dengan Hendriette Adelina Maria Regar. Johannis Regar menterjemahkan cerita alkitab ke dalam bahasa Tontemboan language "Koekoea an Ta'ar Oere wo n Ta'ar Weroe" yang diterbitkan thn 1907 oleh Firma Trap di Leiden bersama Mevrouw Maria Lamberta Adriani-Gunning.
"Dotu" adalah
gelar kepemimpinan untuk orang yang dituakan dalam kebudayaan Minahasa, sama
seperti penggunaan kata Datuk bagi orang-orang yang ada di Sumatra.
Menurut
naskah kuno majalah Misionaris Belanda atau NZG (Nederlandsche
Zendelinggenootschap) berangka tahun 1871, Dotu Johannis Liando tercatat sebagai
seorang Guru atau Penasehat (onderwijzer) untuk daerah Malola dan sekitarnya
bekerja sama dengan seorang misionaris Belanda bernama Siebold Ulfers untuk pos
Kumelembuai Minahasa Selatan. Misionaris Belanda yang terkenal di Minahasa
lainnya adalah Johann Friedrich Riedel untuk pos Tondano dan Johann Göttlieb
Schwarz untuk pos Langowan.
|
Laporan Misionaris Belanda 1871 mencatat Johannis Liando jadi Guru
Wuwuk-Malola untuk Ulfers
|
Sebagai Hukum Tua, Dotu Johannis Liando
memimpin, menjaga dan melindungi warganya di Wuwuk dan Malola. Sebagai Guru dan
Hukum Tua Liando berperan besar dalam transformasi sosial dari masyarakat
tradisional Minahasa/Malesung dengan peradaban Austronesia Megalithic dan agama
pagan Alifuru ke pengaruh peradaban Eropa yang lebih modern melalui pendidikan
agama Kristen sekaligus memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai
Tonaas, Dotu Johannis Liando adalah seorang yang mempunyai kekuatan, berkarakter
keras, berani, jujur dan baik budi, suka menolong orang yang berada dalam
kesusahan yang pantang menyerah menegakkan kebenaran. Dia bertanggung jawab,
berjiwa patriot dalam memimpin dan menjunjung tinggi serta melestarikan
nilai-nilai adat dan budaya asli Minahasa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Salah satu anak Johannis Liando adalah
Aristarchus Markus Liando seorang "Inlandsch Leeraar" (pendeta pribumi - native
minister) Resort Kumelembuai yang bekerja utk NZG (Nederlandsche Zendeling
Genootschap) di bawah pengawasan "Hulpprediker" (pendeta penolong) J.S. de
Vries. Lahir di Malola 21 Maret 1876, meninggal di Wanga 30 Maret 1931 (55
tahun). Dia menikah dengan Hendriette Adelina Maria Regar, lahir di Sonder 11
Feb 1884, meninggal di Wanga 22 Jul 1919 (35 tahun).
Salah satu anak dari Aristarchus Liando adalah Hans
Markus Liando seorang "Inlandsch Leeraar" untuk Residen Manado. Dia lahir di
Wanga 10 Oct 1911, meninggal di Jakarta 15 Jun 1980 (69 tahun).
Keturunan Johannis Liando yang lengkap bisa dilihat di
link ini.
|
Pusara Elisabeth Pangkey istri Johannis Liando anak dari Elias Pangkey
(Kumelembuai) cucu dari Dotu Pangkey lahir di Wuwuk 1938
|
|
Casper Liando anak dari Daniel Liando mencatat Keturunan Dotu Johannis
Liando
|
|
Laporan Misionaris Belanda 1810 Aristarchus Markus Liando sebagai
Inlandsch Leeraar untuk Resort Kumelembuai
|
|
Laporan Misionaris Belanda NZG 1907 mencatat sanjungan kepada Johannis
Regar sebagai penulis cerita Alkitab Tontemboan
|
|
Cerita Alkitab berbahasa Tontemboan oleh Johannis Regar
|
|
Hans Markus Liando ditunjuk sebagai Inlandsch Leeraar untuk Residen
Manado di Koran Belanda 1935
|
|
Johannis Liando mendapat pendidikan di sekolah pendidikan dan keguruan Kristen ini |